Jumat, 25 Oktober 2013

Sabtu, 12 Oktober 2013

Resep Sate Padang

Sate Padang memang terkenal akan kelezatannya. Idul Adha nanti, enaknya bikin sateeeee.
Catat resepnya dulu yuk.....!!!

Resep Bahan Sate Padang :
  • daging sapi 500 gram, potong dadu
  • tusuk sate secukupnya
Resep Bumbu Sate Padang :
  • bawang merah 5 butir
  • bawang putih 3 siung
  • cabe merah 2 buah
  • ketumbar 1 sendok teh
  • merica bubuk 1/2 sendok teh
  • air secukupnya
  • daun jeruk 2 lembar
  • serai 1 ruas, memarkan
  • jahe 1 ruas, memarkan
  • minyak goreng 100 ml
  • garam secukupnya
  • tepung beras 1 sendok makan
Cara Membuat Sate Padang :
  1. Haluskan bawang merah, bawang putih, dan cabe.
  2. Tumis bumbu hingga matang, tambahkan ketumbar dan merica bubuk. Masukkan air, daun jeruk, serai, dan jahe. Setelah mendidih, masukkan garam secukupnya.
  3. Masukkan potongan daging sapi, masak selama 10 – 15 menit, angkat lalu tiriskan. Pisahkan air rebusan (kaldu) dan dagingnya, lalu tusuk sate dengan tusuk sate.
  4. Panggang sate di atas bara api hingga matang, angkat.
  5. Panaskan kembali air rebusan hingga mendidih. Masukkan tepung beras yang sudah dicairkan sedikit demi sedikit, aduk hingga kental. Lalu lumurkan pada sate. Sajikan.
Untuk 5 porsi
Selamat mencoba

Senin, 07 Oktober 2013

Puisi

        Dalam berbagai kamus kontemporer umumnya didefinisikan bahwa puisi adalah karya sastra indah yang terikat pada aturan tertentu diantaranya lirik, irama dan priodesitet. Menurut HB. Yasin, puisi adalah pengucapan dengan perasaan. Dalam puisi, pikiran dan perasaan seolah bersayap. Sehingga boleh dikatakan, puisi adalah pelahiran manusia seutuhnya. Menurut Sudjiman, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, dan penyusunan lirik serta bait. Sedangkan menurut Young Berg, puisi adalah sesuatu yang mengalir dari lubuk yang paling dalam, terbaik dan terindah yang menunjukkan respon terdalam dari emosi manusia terhadap kehidupan yang dihiasi oleh ribuan kegembiraan dan tragedi.
        Berdasarkan pendapat Young Berg, maka ditinjau dari bentuk dan isinya puisi dapat dibagi dalam beberapa ragam sebagai berikut:
  1. Puisi Epik, yaitu suatu puisi yang di dalamnya berisi cerita kepahlawanan, baik pahlawan yang berhubungan dengan sejarah, legenda, kepercayaan, maupun agama.
  2. Puisi Naratif, yaitu puisi yang didalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku, perwatakan, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang membentuk suatu cerita.
  3. Puisi  Lirik, yaitu puisi yang mengandung luapan batin dengan segala endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya.
  4. Puisi Dramatik, yaitu jenis puisi yang secara obyektif menggambarkan perilaku seseorang baik lewat dialog maupun monolog sehingga menggambarkan kisah tertentu.
  5. Puisi Didaktik, yaitu puisi yang mengandung muatan pendidikan yang umumnya tampil eksplisit.
  6. Puisi Satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang suatu ketidakberesan suatu kelompok masyarakat atau individu.
  7. Puisi Roman, yaitu puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap kekasihnya.
  8. Puisi Elegi, yaitu puisi yang berisi ratapan karena adanya penderitaan atau musibah yang menimpa.
  9. Puisi Ode, yaitu puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang berjasa.
  10. Puisi Himne, yaitu puisi yang berisi pujian kepada Sang Pencipta atau ungkapan rasa cinta terhadap tanah air.
           Dalam pembuatan puisi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Diksi, yaitu pilihan kata. Penyusunan kata dilakukan dengan teliti dan akurat. Setiap kata yang dituangkan, memiliki makna dan misi tertentu yang biasanya bermakna konotatif.
  • Imaji, yaitu setiap kata harus bisa terbayang dan dirasakan sehingga pendengar bisa merasakan apa yang dimaksud dan dirasakan penyair. Imaji itu sendiri bisa berarti mengingatkan kembali sesuatu yang pernah dialami si penyair.
  • Kata nyata, yaitu pemilihan kata yang memiliki pengertian menyeluruh, bersifat khusus, konkrit dan bersifat abstrak.
  • Ritme dan rima, yaitu mempunyai pengaruh yang besar untuk memperjelas makna suatu puisi. Hal ini berhubungan erat dengan sense, feeling, tone dan atention
  • Majas, yaitu gaya bahasa dan bahasa kiasan untuk menjelmakan imajnasi yang biasanya menggunakan gaya personifikasi, metafora, simbolisme, perbandingan dan persamaan.  
Sumber: Al Ghifari, Abu.2003. Kiat Menjadi Penulis Sukses. Bandung : Mujahid Press

Minggu, 29 September 2013

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


A.    Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Dua kekayaan manusia yang paling utama ialah akal dan budi atau yang lazim disebut pikiran dan perasaan. Di satu sisi akal dan budi tersebut telah memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih dari pada tuntutan hidup makhluk lain. Dari sifat tuntutan itu ada yang berupa tuntutan jasmani dan ada pula tuntutan rohani.bila diteliti jenis maupun ragamnya sangat banyak, namun yang pastisemuaituhanyauntukmencapaikebahagiaan.
Manusia sebagai makhluk berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk mencapai kebahagiaan. Karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya suatu yang baik, benar dan adil, maka dapat dikatakan hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.Seseorang itu disebut berbudaya apabila prilakunya dituntun oleh akal budinya sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi diri dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak tuhan.

B.       Hubungan antara Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
1.        Hubungan Manusia dengan Masyarakat
       Manusia hidupnya selalu di dalalam masyarakat. Hal ini bukan hanya sekadar ketentuan semata, melainkan mempunyai arti yang lebih dalam, yaitu bahwa hidup bermasyarakat itu adalah rukun bagi manusia agar benar-benar dapat mengembangkan budayanya  dan mencapai kebudayaannya.
2.        Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
       Hanya manusialah yang dapat menghasilkan kebudayaan, dan sebakliknya tidak ada kebudayaan tanpa manusia.                     
3.        Hubungan Masyarakat dengan Kebudayaan
       Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat, dan eksistensi masyarakat itu hanya dapat dimungkinkan oleh adanya kebudayaan.
4.        Hubungan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
       Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalam bertindak dan berfikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dari sebab itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.

C.    Budaya sebagai Sarana Kemajuan dan sebagai Ancaman bagi Manusia
Filsuf Hegel dalam abad ke-19 membahas budaya sebagai keterasingan manusia dengan dirinya sendiri. Dalam berbudaya manusia tak menerima begitu saja apa yang disediakan oleh alam tetapi mengubahnya dan mengmbangkannya lebih lanjut.
Van Peursen menjelaskan hal yang nampaknya bertentangan : manusia dengan mengmbangkan alam ia memasukkan dirinya ke dalam dirinya sendiri. Dan ini hanyalah dimungkinkan apabila ia sudah sadar bahwa dirinya berada di luar alam. Justru karena manusia itu tidak secara otomatis menyatukan diri dengan alam (tetapi melalui berbagai sarana) maka lalu ia berbudaya.
Dalam pengalaman sejarah umat manusia, dikenal gejala-gejala kelelahan budaya. Manusia mendambakan kehidupan bangsa primitif yang penuh dengan ritus, adat, hiasan, dan magi yang serba menarik. Juga dalam dunia modern sekarang bermunculan kecenderungan manusia untuk melarika diri dari budaya dan kembali kepada alam. Sehubungan dengan itu, Klages (1930) menulis : Budaya merupakan bahaya begi manusia sendiri. Bagi Klages budaya itu menguasai, menyalahgunakan, menjajah dan mematikan.
Klages juga menyimpulkan bahwa manusia memang tak dapat hidup tanpa budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri. Adapun yang dikatakan Klages dan beberapa filosuf lain itu memang ada benarnya juga. Yakni di dalam budaya sendiri kadang-kadang ternuat kuasa-kuasa yang mengancam dan mampu menyeret manusia ke dalam jurang kerusakan. 

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Aryandini, W. 2000. Manusia dalam Tinjauan Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: UI-Press
Prasetya, J.T. dkk. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Widagdho, D. dkk. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Mengenal Nama-nama Nagari di Kabupaten Agam



Kabupaten Agam
Kabupaten Agam terdiri dari 16 Kecamatan dan 82 Nagari , dengan ibukota pemerintahan di Lubuk Basung.

I. Kecamatan Baso
1.      Simarasok
  1. Padang Tarok
  2. Koto Tinggi
  3. Tabek Panjang
  4. Salo
  5. Koto Baru
II. Kecamatan Ampek Angkek
1.      Batu Taba
  1. Biaro Gadang
  2. Balai Gurah
  3. Lambah
  4. Panampuang
  5. Ampang Gadang
  6. Pasia
III. Kecamatan Sungai Pua
1.      Padang Laweh
  1. Sungai Pua
  2. Batagak
  3. Batu Palano
  4. Sariak
IV. Kecamatan Banuhampu
1.      Padang Lua
  1. Sungai Tanang
  2. Taluak Ampek Suku
  3. Pakan Sinayan
  4. Kubang Putiah
  5. Ladang Laweh
  6. Cingkariang
1.      Koto Tuo
  1. Balingka
  2. Guguak Tabek Sarojo
  3. Koto Panjang
  4. Sianok Anam Suku
  5. Sungai Landia
  6. Koto Gadang
VI. Kecamatan Malalak
1.      Malalak Utara
  1. Malalak Selatan
  2. Malalak Barat
  3. Malalak Timur
1.      Canduang Koto Laweh
  1. Lasi
  2. Bukik Batabuah
VIII. Kecamatan Kamang Magek
1.      Kamang Mudiak
  1. Magek
  2. Kamang Hilia
IX. Kecamatan Tilatang Kamang
1.      Koto Tangah
  1. Kapau
  2. Gaduik
X. Kecamatan Palupuh
1.      Nan Tujuah
  1. Pagadih
  2. Koto Rantang
  3. Pasia Laweh
XI. Kecamatan Tanjung Raya
1.      Maninjau
  1. Tanjung Sani
  2. Koto Kaciak
  3. Koto Gadang VI Koto
  4. Koto Malintang
  5. Duo Koto
  6. Paninjauan
  7. Sungai Batang
  8. Bayua
XII. Kecamatan Matua
1.      Lawang
  1. Matua Mudik
  2. Matua Hilia
  3. Panta Pauh
  4. Tigo Balai
  5. Parik Panjang
1.      IV Koto Palembayan
  1. Sipinang
  2. Sungai Pua
  3. Baringin
  4. Tigo Koto Silungkang
  5. Salareh Aia
XIV. Kecamatan Lubuk Basung
1.      Garagahan
  1. Kampung Tangah
  2. Lubuk Basung
  3. Manggopoh
  4. Kampung Pinang
XV. Kecamatan Ampek Nagari
1.      Batu Kambing
  1. Bawan
  2. Sitanang
  3. Sitalang
XVI. Kecamatan Tanjung Mutiara
1.      Tiku Utara
  1. Tiku Selatan
  2. Tiku Limo Jorong
 Demikianlah uraian tentang Kabupaten Agam, semoga bermanfaat!!!!

Sumber : http://id.wikipedia.org/