Selengkapnya dapat di download di sini
tersedia juga versi wordnya di siniedukasi itu asyik
Jumat, 01 November 2013
Jumat, 25 Oktober 2013
edukasi itu asyik: MASALAH-MASALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
edukasi itu asyik: MASALAH-MASALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN:
1. Jenis-Jenis Masalah Belajar Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, diantaranya: a. Keterampilan akade...
1. Jenis-Jenis Masalah Belajar Masalah belajar memiliki bentuk yang banyak ragamnya, diantaranya: a. Keterampilan akade...
Keismewaan Angka dalam Matematika Berpatokan dengan 100
Lihat juga keistimewaaan angka 33 1/3, 25, 20, 16 2/3, dan angka lainnya pada file berikut
download disini
download disini
Sabtu, 12 Oktober 2013
Resep Sate Padang
Sate Padang memang terkenal akan kelezatannya. Idul Adha nanti, enaknya bikin sateeeee.
Catat resepnya dulu yuk.....!!!
Resep Bahan Sate Padang :
Selamat mencoba
Catat resepnya dulu yuk.....!!!
Resep Bahan Sate Padang :
- daging sapi 500 gram, potong dadu
- tusuk sate secukupnya
- bawang merah 5 butir
- bawang putih 3 siung
- cabe merah 2 buah
- ketumbar 1 sendok teh
- merica bubuk 1/2 sendok teh
- air secukupnya
- daun jeruk 2 lembar
- serai 1 ruas, memarkan
- jahe 1 ruas, memarkan
- minyak goreng 100 ml
- garam secukupnya
- tepung beras 1 sendok makan
- Haluskan bawang merah, bawang putih, dan cabe.
- Tumis bumbu hingga matang, tambahkan ketumbar dan merica bubuk. Masukkan air, daun jeruk, serai, dan jahe. Setelah mendidih, masukkan garam secukupnya.
- Masukkan potongan daging sapi, masak selama 10 – 15 menit, angkat lalu tiriskan. Pisahkan air rebusan (kaldu) dan dagingnya, lalu tusuk sate dengan tusuk sate.
- Panggang sate di atas bara api hingga matang, angkat.
- Panaskan kembali air rebusan hingga mendidih. Masukkan tepung beras yang sudah dicairkan sedikit demi sedikit, aduk hingga kental. Lalu lumurkan pada sate. Sajikan.
Selamat mencoba
Senin, 07 Oktober 2013
Puisi
Dalam berbagai kamus kontemporer umumnya didefinisikan bahwa puisi adalah karya sastra indah yang terikat pada aturan tertentu diantaranya lirik, irama dan priodesitet. Menurut HB. Yasin, puisi adalah pengucapan dengan perasaan. Dalam puisi, pikiran dan perasaan seolah bersayap. Sehingga boleh dikatakan, puisi adalah pelahiran manusia seutuhnya. Menurut Sudjiman, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, dan penyusunan lirik serta bait. Sedangkan menurut Young Berg, puisi adalah sesuatu yang mengalir dari lubuk yang paling dalam, terbaik dan terindah yang menunjukkan respon terdalam dari emosi manusia terhadap kehidupan yang dihiasi oleh ribuan kegembiraan dan tragedi.
Berdasarkan pendapat Young Berg, maka ditinjau dari bentuk dan isinya puisi dapat dibagi dalam beberapa ragam sebagai berikut:
- Puisi Epik, yaitu suatu puisi yang di dalamnya berisi cerita kepahlawanan, baik pahlawan yang berhubungan dengan sejarah, legenda, kepercayaan, maupun agama.
- Puisi Naratif, yaitu puisi yang didalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku, perwatakan, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang membentuk suatu cerita.
- Puisi Lirik, yaitu puisi yang mengandung luapan batin dengan segala endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya.
- Puisi Dramatik, yaitu jenis puisi yang secara obyektif menggambarkan perilaku seseorang baik lewat dialog maupun monolog sehingga menggambarkan kisah tertentu.
- Puisi Didaktik, yaitu puisi yang mengandung muatan pendidikan yang umumnya tampil eksplisit.
- Puisi Satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang suatu ketidakberesan suatu kelompok masyarakat atau individu.
- Puisi Roman, yaitu puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap kekasihnya.
- Puisi Elegi, yaitu puisi yang berisi ratapan karena adanya penderitaan atau musibah yang menimpa.
- Puisi Ode, yaitu puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang berjasa.
- Puisi Himne, yaitu puisi yang berisi pujian kepada Sang Pencipta atau ungkapan rasa cinta terhadap tanah air.
Dalam pembuatan puisi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Diksi, yaitu pilihan kata. Penyusunan kata dilakukan dengan teliti dan akurat. Setiap kata yang dituangkan, memiliki makna dan misi tertentu yang biasanya bermakna konotatif.
- Imaji, yaitu setiap kata harus bisa terbayang dan dirasakan sehingga pendengar bisa merasakan apa yang dimaksud dan dirasakan penyair. Imaji itu sendiri bisa berarti mengingatkan kembali sesuatu yang pernah dialami si penyair.
- Kata nyata, yaitu pemilihan kata yang memiliki pengertian menyeluruh, bersifat khusus, konkrit dan bersifat abstrak.
- Ritme dan rima, yaitu mempunyai pengaruh yang besar untuk memperjelas makna suatu puisi. Hal ini berhubungan erat dengan sense, feeling, tone dan atention.
- Majas, yaitu gaya bahasa dan bahasa kiasan untuk menjelmakan imajnasi yang biasanya menggunakan gaya personifikasi, metafora, simbolisme, perbandingan dan persamaan.
Minggu, 29 September 2013
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.
Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Dua kekayaan
manusia yang paling utama ialah akal dan budi atau yang lazim disebut pikiran dan
perasaan. Di satu sisi akal dan budi tersebut telah memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan
hidup manusia yang lebih dari pada tuntutan hidup makhluk lain. Dari sifat tuntutan
itu ada yang berupa tuntutan jasmani dan ada pula tuntutan rohani.bila diteliti
jenis maupun ragamnya sangat banyak, namun yang pastisemuaituhanyauntukmencapaikebahagiaan.
Manusia sebagai makhluk berbudaya tidak lain adalah makhluk
yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk mencapai kebahagiaan. Karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya suatu yang baik, benar dan adil, maka dapat dikatakan hanya manusia
yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah
yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.Seseorang itu disebut berbudaya apabila prilakunya dituntun oleh akal budinya sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi diri dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak tuhan.
B. Hubungan antara Manusia, Masyarakat dan
Kebudayaan
1.
Hubungan
Manusia dengan Masyarakat
Manusia
hidupnya selalu di dalalam masyarakat. Hal ini bukan hanya sekadar ketentuan
semata, melainkan mempunyai arti yang lebih dalam, yaitu bahwa hidup
bermasyarakat itu adalah rukun bagi manusia agar benar-benar dapat
mengembangkan budayanya dan mencapai
kebudayaannya.
2.
Hubungan
Manusia dengan Kebudayaan
Hanya
manusialah yang dapat menghasilkan kebudayaan, dan sebakliknya tidak ada
kebudayaan tanpa manusia.
3.
Hubungan Masyarakat
dengan Kebudayaan
Kebudayaan
tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat, dan eksistensi masyarakat itu hanya
dapat dimungkinkan oleh adanya kebudayaan.
4.
Hubungan
Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
Setiap
kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalam bertindak dan berfikir,
sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dari sebab itulah
kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
C.
Budaya
sebagai Sarana Kemajuan dan sebagai Ancaman bagi Manusia
Filsuf Hegel dalam abad ke-19 membahas budaya sebagai
keterasingan manusia dengan dirinya sendiri. Dalam berbudaya manusia tak
menerima begitu saja apa yang disediakan oleh alam tetapi mengubahnya dan
mengmbangkannya lebih lanjut.
Van Peursen menjelaskan hal yang nampaknya bertentangan :
manusia dengan mengmbangkan alam ia memasukkan dirinya ke dalam dirinya
sendiri. Dan ini hanyalah dimungkinkan apabila ia sudah sadar bahwa dirinya
berada di luar alam. Justru karena manusia itu tidak secara otomatis menyatukan
diri dengan alam (tetapi melalui berbagai sarana) maka lalu ia berbudaya.
Dalam pengalaman sejarah umat manusia, dikenal gejala-gejala
kelelahan budaya. Manusia mendambakan kehidupan bangsa primitif yang penuh
dengan ritus, adat, hiasan, dan magi yang serba menarik. Juga dalam dunia
modern sekarang bermunculan kecenderungan manusia untuk melarika diri dari
budaya dan kembali kepada alam. Sehubungan dengan itu, Klages (1930) menulis :
Budaya merupakan bahaya begi manusia sendiri. Bagi Klages budaya itu menguasai,
menyalahgunakan, menjajah dan mematikan.
Klages juga menyimpulkan bahwa manusia memang tak dapat hidup
tanpa budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri. Adapun yang dikatakan
Klages dan beberapa filosuf lain itu memang ada benarnya juga. Yakni di dalam
budaya sendiri kadang-kadang ternuat kuasa-kuasa yang mengancam dan mampu
menyeret manusia ke dalam jurang kerusakan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Aryandini, W. 2000. Manusia dalam
Tinjauan Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: UI-Press
Prasetya, J.T. dkk. 1998. Ilmu
Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
Widagdho, D. dkk. 2001. Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Mengenal Nama-nama Nagari di Kabupaten Agam
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam terdiri dari 16 Kecamatan dan 82 Nagari , dengan ibukota pemerintahan di Lubuk Basung.
I. Kecamatan Baso
1. Simarasok
II. Kecamatan Ampek Angkek
1. Batu Taba
III. Kecamatan Sungai Pua
1. Padang Laweh
IV. Kecamatan Banuhampu
1. Padang Lua
1. Koto Tuo
VI. Kecamatan Malalak
VII. Kecamatan Canduang
VIII. Kecamatan Kamang Magek
IX. Kecamatan Tilatang Kamang
1. Koto Tangah
X. Kecamatan Palupuh
1. Nan Tujuah
XI. Kecamatan Tanjung Raya
1. Maninjau
XII. Kecamatan Matua
1. Lawang
XIII. Kecamatan Palembayan
XIV. Kecamatan Lubuk Basung
1. Garagahan
XV. Kecamatan Ampek Nagari
1. Batu Kambing
XVI. Kecamatan Tanjung Mutiara
1. Tiku Utara
Demikianlah uraian tentang Kabupaten Agam, semoga bermanfaat!!!!
Sumber : http://id.wikipedia.org/
Langganan:
Postingan (Atom)