Kamis, 15 November 2012

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI GURU DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KARTU RINGKASAN


Peningkatan mutu pendidikan, tidak dapat terlaksana tanpa pemberian kesempatan sebesar-besarnya pada sekolah yang merupakan ujung tombak terdepan untuk terlibat aktif secara mandiri mengambil keputusan tentang pendidikan. Sekolah harus menjadi bagian utama sedangkan masyarakat dituntut partisipasinya dalam peningkatan mutu yang telah menjadi komitmen sekolah demi kemajuan masyarakat.
Peningkatan mutu tidak terlepas dari sumber daya manusianya, yaitu guru. Seorang guru yang bermutu tentu memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru merupakan kunci utama dalam keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tentu terkait dengan bagaimana cara guru membelajarkan siswa. Sebuah pembelajaran dikatakan berhasil apabila kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam suasana menyenangkan, siswa aktif, guru pun aktif, dan hasil dari pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa. Peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat dari evaluasi yang dilakukan guru.
Sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini, peran guru jauh lebih berat dari sebelumnya. Dahulu di dalam kegiatan pembelajaran, guru  hanya berperan sebagai pentransfer ilmu pengetahuan, siswa hanya sebagai penerima ilmu pengetahuan. Paradigma guru sebagai pentransfer ilmu pengetahuan telah berubah. Seorang guru di depan kelas atau dalam proses pembelajaran setidak-tidaknya harus mampu menjadi nara sumber, inovator, fasilitator, mediator, motivator, dan edukator.
            Untuk itu, seorang guru memang harus tampil prima dalam setiap  kegiatan pembelajaran. Tampil prima bukanlah hal yang mudah. Seorang guru harus mempersiapkan diri terlebih dahulu secara matang sebelum pembelajaran dimulai. Di samping membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru juga harus menguasai materi. Penguasaan materi ini yang sangat penting bagi seorang guru.
            Permasalahan yang sering terjadi selama ini adalah masih banyak guru yang kurang menguasai materi pembelajaran. Penampilan guru kadang-kadang gugup walaupun mungkin sang guru menguasai materi pembelajaran, guru seolah-olah kurang percaya diri.


            Kelemahan guru tersebut perlu dicarikan jalan keluarnya. Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan dalam penguasaan materi dan kurangnya rasa percaya diri guru adalah membuat ringkasan-ringkasan.  Membuat ringkasan berarti mengambil inti sari  suatu uaraian  atau pokok pikiran, kemudian inti  sari  itu  itu ditulis  dengan  singkat dalam kata-kata sendiri  dan dapat pula dihubungkan  dengan pokok-pokok pikiran  lainnya  yang juga  telah  diringkaskan.
Ringkasan  dibuat sebaiknya setelah guru membaca atau telah selesai  mempelajari suatu uraian yang bulat. Pembuatan ringkasan yang  baik adalah meringkas setiap pokok bahasan atau setiap satu  bab.  Dengan  gambaran yang lengkap mengenai ringkasan suatu  bab, guru akan dapat menghubungkan pokok-pokok pikiran yang satu dengan lainnya secara sempurna.
The  Liang  Gie (1979) dalam bukunya “Teknik Belajar Efektif  menyatakan bahwa  untuk membuat suatu ringkasan yang dengan baik, seorang harus betul-betul  mengerti  uraian yang akan diringkaskan  itu,  yaitu pokok-pokok pikiran  dalam uraian itu  beserta  hubungannya yang satu dengan yang lainnya. Dalam membuat ringkasan yang  baik terlebih  dahulu kita harus mempunyai gambaran  dari  bentuk susunan  buku itu, penyusunan bahan-bahan,  pembagian dalam bab-bab dan pasal-pasal. Dengan demikian membuat ringkasan adalah usaha untuk  mencernakan  suatu materi  pelajaran  dalam bentuk wacana  atau  catatan  guru dengan  cara meringkas pokok-pokok pikiran dalam uraian  itu beserta hubungannya antara yang satu dengan yang lain.
            Ringkasan-ringkasan tersebut kemudian ditulis ke sebuah kertas biasa atau kertas karton.  Kertas tersebut berukuran 10 cmx 15 cm.Bentuk inilah yang disebut dengan kartu ringkasan. Sebaiknya, kartu ringkasan terbuat dari karton karena kertas ini agak tebal dan mudah dimasukkan ke dalam saku baju atau celana.  Setiap satu kartu ringkasan sebaiknya hanya memuat satu pokok pikiran saja.  
Banyak sekali manfaat kartu ringkasan, di antaranya: 1) memudahkan guru/dosen mengingat kembali materi; 2)  memastikan ketepatan urutan materi, 3) tidak perlu mengulang buku yang sama bila memberikan materi yang sama kepada mahasiswa, 4) karena yang membuat ringkasan itu adalah dirinya, dengan mudah ia mencerna isi buku tersebut, dan 5) karena materi telah terkuasai otomatis rasa percaya diri muncul dan memudahkannya untuk menerangjelaskan materi tersebut kepada mahasiswanya.
Hal yang sama tentu dapat dilaksanakan juga oleh guru. Di samping guru memang telah menguasai materi, sebaiknya guru membuat catatan-catatan ringkas ke dalam kertas karton. Hasil materi yang diringkas ini tentu mengalami  keunggulan-keunggulan, antara lain guru: 1)  akan lebih mudah mengerti dan  memahami  materi pelajaran yang diringkas karena isi ringkasan  merupa­an hal-hal yang pokok atau inti saja, 2)terlatih  untuk berpikir secara  praktis  tanpa perlu menggunakan bahasa yang bertele-tele atau kurang  dimengerti, 3)  terlatih mengulang materi pelajaran yang  telah diajarkan.
Penggunaan kartu ringkasan dalam membelajarkan siswa juga pernah penulis terapkan. Sebelum menerapkan kartu ringkasan tersebut dalam kegiatan pembelajaran, penulis memiliki rasa kurang percaya diri dan selalu merasa khawatir karena takut siswa akan bertanya dan penulis kurang mampu menjawab. Namun, dengan menggunakan kartu ringkasan pada kegiatan pembelajaran, kemampuan penulis bertambah dan rasa percaya diri muncul. 
Membuat kartu ringkasan memang membutuhkan kesabaran. Ini disebakan oleh kita harus membaca buku atau materi berulang-ulang dan meringkasnya. Sebenarnya, pada proses membaca berulang-ulang dan menulis kembali ringkasan dalam kartu ringkasan merupakan proses mengingat yang sangat baik.
Dengan proses mengingat yang baik dan ditambah dengan kartu-kartu ringkasan yang berada di tangan guru, akan membuat guru menguasai materi pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan percaya diri di dalam melaksanakan pembelajaran. Karena memiliki rasa percaya diri, guru tentu mampu memberikan pembelajaran yang menyenangkan, yang berakhir dengan peningkatan kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran dari guru. Bila ini terjadi, peningkatan mutu pembelajaran dan hasil pembelajaran dapat ditingkatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar