Pertama, Guru ikut terlibat dalam
kehidupan siswa.
Salah satu bukti guru mengasihi siswanya adalah
dengan melibatkan dirinya dalam kehidupan mereka. Kerelaan dan ketulusan guru
dalam melayani mereka, secara psikhis menimbulkan kedekatan antara guru dan
murid. Ini akan memberikan ruang waktu bagi guru untuk siswanya guna
mendengarkan keluh kesah mereka. Dengan tindakan ini, guru sudah berhasil merebut
hati siswanya sehingga memudahkannya untuk menanamkan motivasi kepada mereka.
Kedua, Guru menjadi idola siswa berkaitan
dengan sikapnya di kelas.
Sikap guru harus dapat dijadikan panutan ( teladan ) yang baik bagi siswanya. Guru yang baik akan menjadi idola di mata
siswa. Pendapat dan nasihatnya terkadang lebih dipercaya dibandingkan dengan
pendapat orang tua. Sikap yang didasari oleh keinginan mendidik siswa agar
berkembang lebih baik akan memberikan kesan mendalam di benak mereka. Usaha
guru membangun motivasi siswa akan kandas jika sikap yang ditunjukkan guru
tidak simpatik.
Ketiga, Ciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan.
Peran guru sebagai motivator tak lepas dari
perannya sebagai pengelola kelas. Penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan
tak lepas dari perencanaan pembelajaran yang baik. Untuk itu seorang guru harus
membuat persiapan yang matang sebelum tampil dihadapan siswa. Dia harus
menyiapkan media belajar, model dan strategi pembelajaran, dan teknik
penyampaian yang menarik perhatian sekaligus merangsang siswanya untuk belajar.
Keempat,Teknik mengajar guru harus
menarik.
Guru yang hendak tampil di depan siswa harus
menguasai materi dan metode penyampaiannya. Hal ini diperlukan agar guru
memiliki kebebasan dalam mengembangkan teknik mengajarnya hingga menarik minat
siswa. Yang dimaksud teknik mengajar di sini adalah gaya yang ditampilkan oleh
masing-masing guru harus menarik minat siswa. Dua orang guru yang menggunakan
metode yang sama belum tentu memiliki daya ketertarikan yang sama pula
dihadapan siswanya. Metode yang disajikan dan dikemas dengan gaya mengajar yang
menarik akan mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajarnya.
Kelima, Hargailah hasil pekerjaan siswa
Kebiasaan guru yang terlalu sering memberi tugas
( PR, Tugas Portopolio dll ) , namun jarang memberikan penilaian akan berdampak
tidak baik terhadap motivasi belajar mereka. Siswa akan sekedar mengerjakan
tugas dan kurang memperhatikan kualitas pekerjaan. Oleh karena itu, guru jangan
enggan menilai hasil kerja siswa, hargailah pekerjaan mereka, dan berikan
pujian terhadap prestasi mereka. Jadikanlah penilaian yang kita berikan sebagai
alat perangsang motivasi siswa.
Keenam, Ciptakan suasana persaingan yang
sehat antar siswa.
Prestasi seorang teman biasanya merangsang teman
yang lain untuk berprestasi pula, sehingga dapat memunculkan persaingan antar
siswa. Persaingan yang positif akan memunculkan dorongan (motivasi) siswa
untuk giat belajar. Untuk itu guru harus mampu menciptakan suasana persaingan
yang sehat di antara mereka. Guru harus menunjukkan obyektivitas dalam setiap
evaluasi pembelajaran, demikian juga para siswa harus menjunjung tinggi
kejujuran dalam setiap pengerjaannya.
Ketujuh, Lihatlah cara mengajar kita dari
kaca mata siswa.
Tak jarang kita selaku guru, merasa sudah
maksimal dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, namun hasil yang diperoleh
tidak sesuai dengan harapan kita. Anak-anak tidak memahami tentang materi yang
kita sampaikan, anak-anak tidak menyukai cara mengajar kita, mungkin juga
anak-anak merasa bosan dengan metode atau model pembelajaran yang monoton.
Untuk itu kita perlu melihat cara mengajar kita dari kaca mata mereka. Misalnya
para siswa kita suruh mengisi kuesioner yang telah kita buat guna mengetahui
titik kelebihan dan kekurangan cara mengajar kita. Data yang diperoleh bisa
kita jadikan refleksi dalam merencanakan pembelajaran berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar